Coba perhatikan baik-baik, apa yang terlintas di benak Anda ketika melihat gambar di atas? Sebagian orang yang pernah saya tanya memberi jawaban beragam, ada yang mengatakan ‘kemiskinan’, ‘pengemis’, ‘gelandangan’, ‘kelaparan’, dan kata-kata lain sejenisnya.
Gambar itu digunakan oleh John J. Macionis untuk mengawali bukunya berjudul Social Problems. Buat saya, penggunaan dan penempatan gambar tersebut pada halaman awal sangat menarik, sepertinya Macionis ingin agar pembaca selalu mengingat gambar itu dalam perjalanan mengelaborasi setiap lembaran buku setebal 600 halaman ini.
Melalui gambar tersebut, Macionis sebetulnya juga ingin mengirim pesan kepada para pembaca bahwa mereka (para pembaca) adalah orang-orang yang memiliki privilege atau kemewahan dalam hidup. Sulit dibayangkan, orang-orang yang setiap hari masih berjibaku soal urusan perut (makan) bisa bersentuhan dengan isu problem sosial.
Macionis tidak berhenti disitu, Ia juga menaruh ekspektasi kepada mereka yang mendapat kemewahan tersebut agar mau beranjak lebih, ikut memikirkan kondisi kemanusiaan serta terlibat pada aksi-aksi solutif mengatasi problem sosial demi kehidupan yang lebih baik.
Sampai di sini, rasanya sudah tepat Macionis memberi judul bukunya dengan nama Social Problems, karena hanya individu yang telah melampaui dirinya yang bisa bersentuhan dengan isu-isu problem sosial. Sebaliknya, bagi mereka yang masih berkutat dengan urusan makan dan tempat tinggal akan sangat sulit mencapai alam pikiran Social Problems.
Kini, bagi Anda yang menyadari dan merasa memiliki kemewahan itu, sudah sepatutnya Anda mendedikasikan sebagian energi, pikiran serta waktu Anda untuk ikut memikirkan isu penting ini. Setidaknya dengan begitu kita dapat memahami hal paling mendasar tentang bagaimana suatu isu dapat menjadi problem sosial, sehingga dibutuhkan sebuah gerakan perubahan.
Saya bersyukur, bersama teman-teman di Komunitas Mawara saat ini telah menyediakan ruang diskusi umum yang secara spesifik menyoroti isu Social Problems melalui kacamata filsafat. Diskusi umum ini diharapkan dapat menghidupkan gairah kolektif intelektual, serta melahirkan ide-ide segar yang relevan terhadap berbagai problematika sosial yang terus berkembang.
Lebih dari itu, Diskusi Umum Philosophy & Social Problems ini diharapkan bisa menumbuhkan empati dan kepedulian pada diri mereka yang sadar memiliki kemewahan seperti yang Macionis gambarkan.
“Human beings are members of a whole
In creation of one essence and soul
If one member is afflicted with pain
Other members uneasy will remain
If you have no sympathy for human pain
The name of human you cannot retain.”
Ditulis oleh Amar Faizal Haidar, Co-Founder Mawara.